PEMETAAN
Peta merupakan gambaran
suatu tempat seperti kota, negara atau benua yang memperlihatkan
kharakteristik utamanya bila di lihat dari atas [Collin English Dictionary, 2003].
Jadi pemetaan dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran permukaan
bumi yang di proyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu.
Sebuah peta dasar dibuat dengan skala terkecil mulai dari 1 : 50.000
sampai 1 : 250.000. Pembagian peta di Indonesia mengacu pada system
proyeksi Universal Transvers Mercator (UTM) dengan system koordinat DGN
95 atau WGS 84.
PROYEKSI
Proyeksi diartikan sebagai
metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu
menjadi bentuk dimensi yang sistematik. Analoginya adalah sama dengan
saat kita akan menghitung luas kulit jeruk. Untuk menghitungnya kita
harus mengupasnya dan meletakkannya pada bidang datar. Karena awalnya
kulit jeruk tersebut 3 Dimensi dengan dikupas dan di letakkan mendatar
maka dipaksakan menjadi 2 Dimensi maka sebagai akibatnya terjadi
perubahan dari bentuk awal yang dikarenakan adanya sobekan, mengembang
atau berkerut.
Sistem UTM dengan system koordinat WGS 84 sering digunakan pada pemetaan
wilayah Indonesia. UTM menggunakan silinder yang membungkus ellipsoid
dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid
(sumbu perputaran bumi) sehingga garis singgung ellipsoid dan silinder
merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur pada ellipsoid. Pada
system proyeksi UTM didefinisika posisi horizontal dua dimensi (x,y)
menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan conform yang memotong
bumi pada dua meridian standart. Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60
bagian yang disebut dengan UTM zone. Setiap zone dibatasi oleh dua
meridian sebesar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri. Sebagai
contoh, zone 1 dimulai dari 180° BB hingga 174° BB, zone 2 di mulai dari
174° BB hingga 168° BB, terus kearah timur hingga zone 60 yang dimulai
dari 174° BT sampai 180° BT. Batas lintang dalam system koordinat ini
adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8 yang
pembagiannya dimulai dari 80° LS kearah utara. Bagian derajat dari
bawah (LS) dinotasikan dimulai dari C,D,E,F, hingga X (huruf I dan O
tidak digunakan). Jadi bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi
C, 72° LS hingga 64° LS diberi notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi
notasi E, dan seterusnya.
SISTEM KOORDINAT
Jika membicarakan proyeksi
kita sering membicarakan Sistem Koordinat. Sistem koordinat merupakan
suatu parameter yang menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam
koordinat. Ada tiga system koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni :
1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat
Komentar
Posting Komentar